Kala Tuhan mencipta persamaan
Sedikit ia sisakan perbedaan
Puja wanita semesta alam
Sanggupkah hijaunya zamrud mengganti senyuman bola mata
Kala bibir dan serinnya berbinar
Berbanding kilat pedang menyayat tajam
Lentik jari dan lempeng pipi yang tersisa
Untuk mata keranjang putra manusia
"Haha... pandangan pertama toh tidak apa-apa"
Kaum lelaki mencibir dosa dengan bangga
Pun di saat yang tersisa dari wanita
Hanya zamrud bola mata
Justru yang bersinar melebihi yang dihijabinya
Tapi
Entah
Rampai mawar itu
Terlalu dini kupetik dini hari
Kubiarkan ia mekar dan
Kala waktu menyapaku
Kami akan menjemputmu bersama alam
(Rabi'ah Adawiyah, 2 Desember 2008)
(Hmmm... nora banget di si Amin buat puisi, tapi gpp lah, tampang boleh roker tapi hatinya nasyid man...:D. Sebenarnya ini untuk postingan di Kemudian.com, udah lama ga ngaktifin tuh account, lantaran situsnya lagi eror ya udah im posting disini aja)
Tuesday, 2 December 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Duh kasihan ga bisa posting di k.com, dah posting di blog Mp mu juga gpp min. Hahahaha...apal dech dengan melagunya anak-anak cai kalo bikin puisi
ReplyDeletehwehehe..... emang gimana hayooo melagunya anak2 cai klw bikin puisi??? :D:P
ReplyDelete