Sunday, 12 July 2009

Dulu im tinggal di Rab'ah Adawiyah (selanjutnya akan disingkat 4), daerah yang bisa dibilang perkotaannya kawasan Nashr City selain ada juga daerah Awal Abas yang menjadi pusat market di Nashr City.

Kawasan 4 biasa im bilang sebagai ibukota Masisir, pasalnya daerah ini disamping sebagai kediaman rumahku, juga karena induk organisasi Masisir juga disini, PPMI (Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia) Kairo. Maka tak ayal banyak thalib dan thalibah hilir mudik ketika bulan2 aktif untuku aktifitas ekstrakurikuler. PPMI sendiri bertempat di Wisma Nusantara, gedung mewah yang dihibahkan oleh Habibi untuk kami. Di Wisnu inilah berbagai macam kantor organisasi ditempatkan; PPMI (seperti yang disebutkan) dan WIHDAH, Syatibi, PMIK, Restaurant dan Kafe, Terobosan, hotel dll.

Mengenai rumah/ flat im sendiri sebenarnya dari segi fasilitas dan pendanaan tidak terlalu mengecewakan, dan justru bisa dibilang wah...  Televisi, kulkas, internet, gas thabi'i, sakhonah berbahan bakar gas, mesin cuci dll. Fasilitas yang seperti ini kita dapatkan dari ide untuk ta'min, semcam urunan yang biayanya khusus untuk fasilitas2 seperti diatas dan bisa diambil ketika orang tersebut pindah rumah dan digantikan oleh orang baru.

Tapi, hal semcam fasilitas ternyata tidak selamanya membuat im merasa terpenuhi, bukan berharap ada mobil, eskalator atau fasilitas materi lainnya. Namun begitu, 4 adalah rumah terindah yang telah memberiku warna, atau aku warnai dia. Secara gw loyal terhadap sesuatu yang pernah aku miliki, bisa dibilang bahwa 4 adalah tempat gw untuk lebih mendewasakan diri.Small problem such; nyuci, belanja, masak, air kepenuhan dll............ hwahaha hal2 konyol lainnya............. all of it'll be my memory to unforgottable story...

Road to:
Jam'iyyah Sufara Hidayah -> http://sufara.org/
Berawal dari bertemunya temennya temenku, nah... bingung to??? Im ketika itu kebetulan lagi jalan bareng ma Nida' (Nidauddin, cowok lhoo...), kita makan bareng di Warung Pojok. Tidak disengaja si Nida ketemu sama Agus, nah Agus inilah sebagai penghubung pertamaku dengan Ustadz Taisir. Sedangkan Ustadz Taisir sendiri adalah penanggungjawab thalib wafidin yang akan masuk asrama J.S.Hidayah.

Rata-rata asrama mana pun menerapkan hal semacam itu, penanggungjawab atau perantara bagi siapa saja yang ingin masuk di asrama. Hal ini tidak ditujukan kecuali untuk mempermudah seleksi dari pihak asrama, karena untuk memudahkan pihak asrama menyeleksi maka sangat membantu sekali kalau perantara tersebut adalah orang yang satu negara dengan calon penghuni asrama tersebut.

Sesuai dengan prosedur: im nelpon Ust. Taisir, ketemuan di Masjid Rasul, Interview bla bla bla...... suruh nunggu barang berapa bulan... nelpon... nelpon.... dan akhirnya im masuk juga di asrama tersebut menyusul 7 orang Indonesia lainnya disana: Luthfi, Rahmat, Yusuf, Agus yang ketemuan ma im, Syukri, Hamka dan Ainul Ghazi.

Secara JSH adalah asrama baru yang masih banyak terganjal dengan persyaratan2 adminsitrasi dengan amn daulah, atau kepemrintahan, maka fasilitas dan disiplin yang ada belum sepenuhnya layak disebut sebagai asrama atau istitusi. Hehhe, justru kadang kondisi ini im merasa diuntungkan :P. Contoh saja fasilitas seperti almari, dipan, sekat kamar dan lainnya ternyata masih belum terpenuhi, dan insyaAllah doakan semoga menjelang Ramadhan ini bisa dipenuhi. Hal logistik yang sebenarnya ada jatah dari asrama ternyata juga belum dialokasikan semestinya, terpaksa kita masih ngumpulin uangssS$ untuk keperluan memasak, walaupun alhamdulilah pihak asrama sudah memberikan fasilitas memasak seperti kompor dan gas secara bil balasyyy.... alias gratis. Bagaimana pun terima kasih kami ucapkan kepada pihak asrama, semoga urusan kebaikan yang dipersulit oleh pihak yang tidak senang selalu mendapat jalan keluar.

Nah, satu lagi yang bakal jadi ganjalan im kalau asrama ini sudah siap 100%. Masalah disiplin keasramaan. Pulang terakhir pukul 23.30, sekat waktu yang im rasa kurang ini akan sangat menyulitkan buat im yang notabene banyak aktifitas di luar asrama, gimana nantinya yah....whatever lah, nyoba dulu, kalau kuat lanjutKan... kalau tidak ya.... Lebih milih yang Enjoy lebih Baik :D. Kalau displin hafalan, tahsin atau kajian lainnya bakal menyita waktu juga, tapi untuk hal itu kudu berani diprioritaskan dan memotong jadwal lain yang kurang mendukung aktifitas akademis.

Asyukru minni khalishuhu kepada pihak JSH. Ya Allah berikanlah kami yang terbaik, tidaklah sesuatu di dunia ini kecuali Kau lah yang maha mengerti akan jalan hidup hambaMu ini. Kanan kiri atas bawah depan belakang...... semuanya hanya kami lalui dengan izinmu, amin allahummastajib.
 

2 comments:

  1. hehe..
    sama kaya nama panjangku..
    pasaran banged dah tuh nama
    ternyata di Mesir dijadikan nama suatu tempat yaah :D


    salam
    ﺭﺑﻴﻌﺔ ﺍﻷﺪﻭﻳﺔ << betuk tak ejaannya ^ ^

    ReplyDelete
  2. hweheh alhamdulillah klw sama, eitsss bukan pasaran lah namanya, tapi...... favorit.....!

    ReplyDelete