Thursday, 16 July 2009

Bermula dari setelah kembalinya im dan Mas Rudi dari KBRI, nyari dana proposal buat kepanitiaan DARUL ARQAM, acara kaderisasi keanggotaan anak baru PCI-Muhammadiyah Kairo yang bakal diadakan 20-21 juli nanti.

Kami sampai di PCIM sekitar jam 4 sore lebih dikit. Panas memang, lemes, suntuk, apa lagi Mas Rudi yang lagi ngejalanin ritualnya, soum Daud. Im duduk2 aja di kursi depan komputer, sambil ngecek program sekretaris apa aja yang belum dikerjakan. Dipertengahan mata memandang komputer, telinga im seketika dikejutkan oleh suara Kak Ariawan, bendahara PCIM. "Min orang IKPM ada yang meninggal yah, di Sharmu Shaikh, pas tour IKPM". Sontak saja im berpaling dari komputer dan liat hp dia yang memperlihatkan offline YM dari kontaknya. Tertulis di layar hp terserbut apa yang bisa diambil kesimpulan dari yang dikatakan Kak Ariawan.

***Sharmu Shaikh (SS) adalah tempat pariwisata international Mesir, termasuk di dalamnya hotel dan auditorium international yang rencananya bakal dijadiin kumpul KMB, SBY pun bahkan akan dijadwalkan kesana. SS memang terkenal dengan pantainya yang indah, bermacam fauna laut mudah terlihat ketika kita masuk di pantai tersebut. Namun sekaligus yang menjadi kekurangan dan bagian bahayanya adalah, tidak ada bagian datar. Bagian yang biasanya menjadi tempat renang para pariwisata adalah bagian yang curam dan dalam, sedangkan bagian pantai yang landai hanya ada karang dan faunanya kurang beragam, Maka dari itu, dari mulut pantai langsung dihubungkan ke tempat curam tadi dengan jembatan, makanya rata2 orang langsung menuju ke tempat tersebut.

***IKPM Cab. Kairo adalah almamater im, alias perkumpulan temen2 yang alumni Pondok Gontor Ponorogo. Sudah jadi agenda tahunan bagi mahasiswa baru almamater kami mengadakan rihlah musim panas, tujuannya Jabal Musa - Dahab - SS dan objek wisata lainnya yang dilewati. Tahun kemarin adalah tahun kepanitaan im dan temen2 angkatan 2007-2008, dan sekarang adalah kepanitiaan temen2 angkatan 2008-2009 sekalipun kedatangan mereka terlambat. Rihlah diadakan sejak tanggal 14 hingga 16 Juli tepat hari ini im tulis kejadian ini.

Kronologi kejadian yang sempet ana tanyain ke temen ana yang ikut rihlah adalah sebagai berikut: Temen ana si Taufik dan Imam sebenarnya sudah diminta untuk mengajari Badrun (mahasiswa yang wafat) berenang, Badrun sendiri yang meminta diajarin karena emang dia belum bisa berenang. Tapi berhubung kedua temen im tadi masih ngajarin si Ari, dan kebetulan permintaan Badrun kurang direspon baik oleh keduanya lantara juga si al-marhum mungkin memintanya di moment yang kurang tepat, sebelum kedua temen im mengiyakan, al-marhum lompat duluan ke dalam air, dan tidak ada satu pun dari mereka yang mengetahui. ..... Hingga ada turis bilang ke temen im tadi bahwa di bawah, sekitar kedalaman 3 meter di air ada temen yang lagi duduk (yang dimaksud mungkin gaya batu dan tidak bisa lagi bergerak), setelah dilihat ternyata yang tenggelam adalah Badrun, langsung saja dia diangkat ke daratan dan diberi pertolongan oleh orang Mesir penjaga pantai, namun setelah itu dilakukan komentar yang didapat darinya hanyalah kepastian bahwa si Badrun sudah meninggal.

Bisa dibayangkan Badrun yang tidak bisa berenang langsung lompat ke pantai yang sangat curam dan berombak besar, im saja yang kecilnya suka main di sungai Klengkong dan Pusung kadang masih merasa kuwalahan. Jenazah setelah itu dilarikan ke rumah sakit SS, hingga malam in nelpon temen, rombongan sudah meninggalkan lokasi dan dalam perjalanan menuju Kairo, sedangkan korban sendiri masih di rumah sakit SS, alhamdulillah pihak KBRI sudah bergerak cepat dan langsung menyusul ke tempat kejadian, dan ternyata im baru tahu kalau Pak Arifin yang ketika di KBRI tidak bisa ditemui dengan alasan tersebut, kirain rihlah ke SS, ternyata lagi ngurusin jenazah temen yang meninggal, inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Malam im buka internet, awalnya hanya ingin memastikan kabar tersebut yang juga ternyata sudah dimuat di detik.com. Ternyata sebelum im buka situs tersebut, im buka ym, aneka BUZZ dari temen2 berseliweran, dan yang paling menarik adalah BUZZ-annya Ust. Sauqu, dia bilang bahwa si Hafiz dan Fauzan udah ngecek ke kuliah tentang nilai mereka, secara kedua temen adalah dari Boyolali, daerah kami, im antusias banget. Im tanya mereka berdua dapat predikat apa. Dan sungguh subhanallah, temen yang baru datang dan hanya diberikan kesempatan 1 bulan bisa meraih predikat Mumtaz dan Jayyid Jiddan, dan mereka adalah temen2 im satu daerah sekaligus temen pengabdian di Gontor 2. Secara mereka kuliah Lughoh Arabiyyah maka nilainya bisa diakses lebih cepat dari im yang kuliah Ushuludin.

Hmmm... entah apa yang akan im dapat nanti ketika melihat papan pengumuman kenaikan, pastinya 'yang terbaik' adalah yang akan diberikan oleh Allah Subhanahu Wataala. Predikat yang sangat jarang didapatkan oleh mahasiswa ternyata seketika itu dua orang temen im menyabet hal tersebut.

Hari ini hari yang..... ketika temen IKPM ada yang meninggal, disisi lain temen IKPM ada juga yang mendapat keberuntungan. Allah Maha Adil. Untuk Badrun.... semoga status tholibul ilmi adalah hal yang engkau sandang hingga malaikat Izrail menjemputmu.

1 comments: