PMIK, kependekan dari Perpustakaan Mahasiswa Indonesia Kairo. Seakan sudah menjadi agenda tahunan untuk mengadakan Rihlah Pustaka di awal tahun, dan acara massif keilmiahan/ pelatihan di akhir tahun. Untuk acara pertama biasanya kita mengadakan rihlah perpustakaan mengelilingi 5 perpustakaan besar di Kairo. Diantaranya ialah; Perpustakaan al-Azhar yang sampai sekarang masih menyimpan kurang lebih 5000 buku manuskrip yang belum tercetak, Perpustakaan Hayyi'ah 'Ammah sebagai perpustakaan induk seluruh data/ dokumentasi/ administrasi seKairo, Perpustakaan Qahirah Kubra dengan gaya arsitek istana raja, IIIT [International Institut of Islamic Thought] sebagai perpustakaan yang menyajikan referensi khusus buku-buku dan kegiatan pemikiran dan yang terakhir adalah Perpustakaan Mubarak, mengambil nama president Kairo saat ini.
Sedangkan untuk tengah tahun kedua biasanya PMIK mengadakan acara massif yang bersifat lomba atau pelatihan. Dan untuk tengah tahun 2010 ini Pengurus Harian beserta Staff PMIk sepakat untuk mengadakan 3 acara besar yang beruntut. Acara pertama adalah Lomba Resensi yang terbagai menjadi 4 kategori buku; 1. Arab Turats 2. Arab Kontemporer 3. Non Fiksi Indonesia 4. Fiksi Indonesia. Tentunya dari empat kategori tersebut jumlah hadinya berbeda-beda, yaitu dengan total 1400 LE. Acara ini dimulai sejak bulan Maret dan selesai di bulan April sekaligus dibagikannya hadiah ketika penutupan acara keseluruhan.
Acara kedua yang masih masuk kategori Pekan Raya PMIK adalah Pelatihan Diklat Takhrij dan Tarajim. Pelatihan yang dimaksud adalah mencakup Takhrij Biografi dan Bibliografi yang diisi oleh Ust. Nidhal Masyhud, Lc. Takhrij Hadits, Takhrij Masa'il Fikhiyyah diisi oleh Ust. Ghazali Assegaf, Lc. jebolan Madinah yang meneruskan majister di Kairo, dan terakhir adalah Takhrij Syi'ir dan Membuka Kamus yang dipresentasikan oleh Ust. Edy, Lc. dari Aceh. Pelatihan takrij yang dilaksankan oleh PMIK tetap mempunyai daya tarik tersendiri sekalipun acara yang sama juga digelar oleh Syatibi karena, disamping presentasi teori oleh presentator disana diadakan langsung praktek dengan membuka buku-buku yang dibutuhkan, seperti buku takhrij hadits, biografi dan bibliografi, referensi fikih dan 'kamus-kamus arab klasik'.
Masalah kepanitiaan im sendiri menjadi penanggungjawab acara terakhir, P3 [Pelatihan Pustaka Pribadi]. Tapi yang ga enaknya ketika di web atdikbud mengenai berita acara tersebut im tertulis sebagai ketua panitia, idihh ga banget lah, ga butuh, bukan apa-apa cuman orang yang bersangkutan melihat kebiasaan dia pasti bakal nyungutin mulut, anyway bukan salah im lah.
0 comments:
Post a Comment