Sunday, 26 June 2011

Sekarang kita naik pesawat dan anggap saja tiba di Kairo. Sekali lagi cerita ini bukan acara me-dikejar anjing, mengingat beberapa cerita temen dan bahkan status fb temen yang lagi curhat tentang dikejar anjing :P. Di antara hal yang masih segar im ingat adalah kawasan peristarahatan dan pariwisata Dahab, rute kedua turis yang mengadakan pariwisata Sinai – Dahab – Syarmu Syaikh. 

Kala itu pagi, ketika udara masih sejuk di pinggir pantai, berjejer indah beberapa kios yang masih belum buka dan penginapan-penginapan yang dilengkapi kolam renang serta kursi panjang yang mengitarinya. Keindahan joging pagiku tersebut tidak berlangsung lama, tiba-tiba saja muncul seekor anjing GUEDE yang baru kali ini im temukan seumur hidup. GUEDE berkalung, mata, hidung, bulu, kekuatan, tinggi dan lebarnya seakan mencerminkan preman terminal, menyeramkan. Im yang awalnya berjalan santai merasa diikuti makhluk mengerikan, langkah im percepat, anjing semakin mengikuti dengan langkah cepat juga. Namun alhamdulillah sebelum langkah im mencapai kategori lari, seorang teman bernama Angga P, muncul dari jarak belasan meter "Min, jangan lari, jalan santai aja" mendengar teriakannya dalam hati ingin bilang "Tenang mbahmu kui, anjingnya gede" belajar di Tapak Suci belum tentu bisa ngalahin terkaman 'preman' pantai ini. 

Sambil bercakap jarak jauh dan dag dig dug di jantung, akhirnya anjing tersebut semakin mengurangi speed-nya, bersamaan itu pula Angga datang dan menghampiri. Fatwanya masih seperti tadi sembari memberi penjelasan. Kalau ada anjing tidak usah lari terbirit-birit, biasanya kalau kita lari malah dikejar, kalau kita nyantai kek di pantai justru anjing tidak akan mengejar sekalipun gelagatnya terlihat buas dan ingin menyantap. Teorinya im tangkap dan im ingat sampai sekarang. Tapi sekali lagi perlu diingat bahwa 'biasanya' tidak mengindikasikan hukum ketetapan :P. 

Sampai sekarang dari banyaknya anjing yang im temuin di Kairo tidak satu pun dari mereka berbuat konflik denganku, semuanya aman-aman saja. Berbeda dengan yang lain, hingga sekarang ada 3 teman yang sudah curhat tentang dikejar anjing, terkhusus teman-teman asrama dimana asrama kami memang daerah jarang penduduk. Anjing di sekitar kami mencapai hitungan belasan sekali kita lewat. Kadang anak-anak asrama berkelakar ketika saking sering dan terbiasanya mendengar lolongan. Ada yang bilang, hei nt dipanggil tuh suruh absen, oe bagi makannya dong, sampai ada yang bilang anjing tuh teriak suruh kita kuliah. Im sendiri yang udah over-confidence  dengan anjing, kadang tak menghiraukan lagi ada kumpulan anjing lagi konkow im tetap aja jalan ditengah-tengah mereka. 

Di Kairo anjing bukanlah suatu hal yang menjijikkan, bagi mereka. Di Kairo juga im mulai melihat langsung berbagai macam anjing. Dari anjing kecil nan imut, bermulut lebar dan menjijikan (mulutnya), anjing polisi, anjing GUEDE tadi, sampai anjing pincang dan anjing liar tak terawat. Anjing naik BMW juga pernah, im aja ga pernah naik BMW, lha ini anjing nangkring, im katakan nangkring karena mereka pada kumpul di atas BMW sekedar buat nangkring, bukan naik layaknya penumpang yang duduk manis di jog empuk.

2 comments:

  1. kebanyakan anjing cairo bukannya takut sama kucing ya? eeheheheeh

    ReplyDelete
  2. ya, beberapa kali ane juga nemu anjing takut sama kucing :D)

    ReplyDelete