Tuesday, 7 June 2011

Mesir sebagai epicentrum sumber keilmuan Islam mempunyai banyak fenomena. Mulai dari sejarah Negara yang mempunyai multi-nickname dan dinasiti, karakter penduduk yang khas, budaya srempet-menyempret mobil, parade klakson yang tak beraturan dan lainnya. Tentu saja itu masih terbatas dalam kategori social, lebih dari itu Mesir adalah negeri yang unik, terkadang kata ‘unik’ tersebut mempunyai tafsiran yang berbeda dari sudut pandang siapa saja, khususnya orang-orang yang pernah singgah barang sebentar di Negara yang saya sendiri lebih senang menyebutnya dengan Negara Kotak Kardus. itu tidak lain karena model perumahan di sini rata-rata berbentuk apartemen kubus yang menjulang sekian belas tingkat ke atas, model arsiteknya pun didominasi dengan ruang mirip, kotak kardus, tapi di beberapa lahan pendudukan baru rancangan rumah model vila sudah bisa dilihat di beberapa tempat, sedangkan apartemen lama bisa ditemui dalam corak eropa-romawi lantara bangunan tersebut masih bernuansa kuno peninggalan pra-kemerdekaan. 

Berbicara tentang atap bernaung, lembaga social masyarakat di Mesir juga tidak ketinggalan perannya dalam menyambut beberapa pelajar yang dating dari luar Mesir. Lembaga-lembaga tersebut umumnya mempunyai istilah jami’iyyah, memberikan fasilitas tempat tinggal yang dikhususkan untuk mahasiswa yang menuntut ilmu di sini. Kebanyakan orang mengira bahwa satu-satunya beasiswa yang ada di Mesir adalah al-Azhar saja, diantara mereka juga mengira bahwa bentuk beasiswa hanya terbatas pada uang bulanan. Sebenarnya tidak demikian, menikmati beasiswa berarti juga menikmat tempat tinggal asrama gratis, atau juga santunan dari orang kaya yang bersodaqah, biasanya mereka kami kenal dengan sebutan muhsinin, selain individu tersebut terkadang kita juga mendapat dari masjid-masjid besar yang mengalokasikan harta zakat yang terkumpul untuk diberikan kepada para pelajar, bila kita membaca offline dengan tajuk musa’adah, bisa ditentukan hal seperti tadilah yang dimaksud, dan secara serentak rombongan kulit Asia dan Afrika berbondong-bondong membuat barisan layaknya tentara. 

Asrama khusus bagi pelajar asing biasanya dikelola oleh jam’iyyah secara organisasi dan sekalipun ada tapi jarang sekali yang dikelola oleh individu. Sejauh yang kami ketahui, asrama tersebut adalah; Jamiyyah Sufara’ Hidayah, Madinatul Buuts al-Islamiyyah, Jamiyyah Asdiqa’, Jamiyyah yang di Ramsis, Jamiyyah Sar’iyyah, Jamiyyah yang dikelola oleh Mufti Mesir Syaikh - Ali Jum’ah, asrama WAMY, asrama Muqattam, asrama beberapa Syaikh/ Dosen yang mempunyai flat yang disewakan gratis bagi mahasiswa. Asrama-asrama tersebut biasanya dihuni dan dinominasi oleh mahasiswa asing dari Asia atau Afrika, terkhusus Indonesia. Ada asrama yang khusus diperuntukkan bagi Negara-negara Stan (Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan dll.), contohnya adalah asrama Babthin al-Kuwaity. 

Dari sekian yang ada, asrama yang menampung kapasitas paling banyak adalah Madinatul Buuts al-Islamiyyah putra dan putri, pernah ngobrol sama teman mengenai hal ini, dan dia bilang mencapai 4 ribuan, jumlah ini sudah memenuhi standar penduduk suatu kota bagi yang tinggal di kota, sedangkan bagi penduduk pedesaan, bila dibandingkan dengan desa Papringan yang terdiri dari sekian dusun, jumlah tersebut setara dengan desa yang saya tinggali, paling tidak itu adalah sekian tahun lalu ketika pemilihan Kepala Desa. 

Setelah Buuts baru menyusul asrama-asrama lain. Jamiyyah Sufara Hidayah yang saya tinggali awalnya menampung 40-an siswa, sekalipun setelah itu berkurang, pasalnya ada beberapa peraturan seperti mahasiswa yang istisna’I dilarang tinggal lagi di tempat tersebut, ada juga karena sudah bosan ataupun alasan lainnya. Di asrama lainnya yang didominasi pelajar Indonesia adalah Jamiyyah Sariyyah Putri, sedangkan JS Putra terbatas karena persaratan yang diberikan sangat ketat dan berbeda dengan putri. Jumlah yang mencolok mungkin hanya terbatas di asrama tersebut di atas, sedangkan asrama lain sangat minim.

Masalah logistic rata-rata asrama yang menanganinya, sekalipun terkadang tidak standar 3 kali sehari dan bisa dipastikan menunya ala chef Mesir. Contohnya Buuts, pagi; terkadang roti gandum (aisy) dengan full/ adas atau lainnya dicampur telur rebus, siang; ayam/ daging/ syawirma/ telur dan sarden malam; roti fino dengan murabba’/ jubnah. Asrama saya pun tidak jauh dari itu, suplainya pun dari asrama mahasiswa Mesir, tak lain karena asrama kami mempunyai status ‘cabang Rabithah Khirji Jami’atil Azhar’. Sedangkan perbandingan asrama lain yaitu Jamiyyah Sariyyah Putri, pernah salah satu penghuninya bilang bahwa makanan di sana ada bakwannya, biasanya dibuat oleh mahasiswa Indonesia sendiri dan disetor secara rutin ke asrama tersebut. Lebih dari itu biasanya anak-anak asrama berinovasi mendatangkan lalapan atau lauk dari luar sekedar mengganti makan malam asrama yang biasanya memang jauh dari selera Indonesia. 

Sebagai penutup, asrama-asrama diatas biasanya mempunyai tujuan dan orientasi khusus dan bisa jadi berbeda dengan asrama lainnya, hal ini juga mungkin disebabkan oleh stake-holder dari masing-masing asrama. Aktifitas tersebut tidak jauh dari menghafal al-Quran, muhadharah rutin 1-2 kali dalam satu pekan. Untuk menunjang itu semua setiap asrama mempunyai pembimbing yang mengurusi displin asrama dan yang mengurusi kegiatan belajar mengajar mahasiswa. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagian mempunyai sifat mengikat, sebagian lainnya bersifat longgar. Tinggal di asrama bagi saya pribadi sangat menguntungkan, dari segi finansial, atau pun dari segi interaksi-intersosial, dan yang penting adalah miliu belajar kita masih terpantau dan dipacu dengan adanya disiplin atau kegiatan keilmuan, satu lagi, setiap subuh ada keributan khas yang menyapa… ya Syabbab, shollu ya Syabbab ! J

3 comments:

  1. Allohuma sholi 'ala Muhammad..

    Berasa kyk dMa'had y bro..
    Apakah yg dSudan, Yaman jg kyk gtu tho bro?

    *)kali aja ada kawanmu yg ada dsn gtu..

    ReplyDelete
  2. klw sudan setahu ana juga ada asramanya tapi lebih terbatas, karena juga jumlah mahasiswa indonesia yang disono lebih dikit dari yang di kairo.

    klw yaman... punya temen2 sih disono cuman lom sempet nanya detail tentang yang itu, btw temen2 yaman ana sekarang pada pulang indo kaena evakuasi, yaman juga bergolak sekarang :)

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum ustadz, bisa kasih tahu tempat lokasi Asrama2 yg tersedia. Mitsal yg di ramsis, muqottom, dan yg lainnya..

    ReplyDelete