Friday, 14 October 2011

Allahummaghfir Malik Faisol, warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu

Ketika Raja Faisol mengembargo jalur penyaluran minyak pada perang Oktober, beliau mengucapkan perkataan yang terkenal; “Kita dan nenek moyang kita telah hidup dengan kurma dan susu, dan kita akan kembali kepada kehidupan itu”. Di saat pernyataan tersebut menyebar datanglah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang ketika itu dijabat oleh Henry Kessinger yang berkunjung untuk menanggapi pernyataan tersebut.

Kessinger bercerita tentang pertemuan kakeknya dengan Raja Faisol pada tahun 1973 M, karena terlihat air mukanya suram dengan gaya humor ia (kakek Kessinger) memulai pembicaraan: “Pesawat terbangku mogok terhenti di airport karena kehabisan bahan bakar, mungkinkah paduka menyediakan bahan bakar tersebut, dan saya siap membayarnya dengan ‘harga gratis’”

Kessinger melanjutkan cerita kakeknya, Raja pun tidak tersenyum dan tetap dengan kondisi muram, seraya mengangkat kepalanya dia menatapku dan berkata (dengan gaya sindiran-red) “Sesungguhnya aku hanyalah orang yang tua renta, dan impianku adalah mendirikan dua raka’at di masjid Aqsho sebelum aku mati, sudikah anda membantu saya untuk mewujudkan cita-citaku?”

Disuruh Pak Mahdi
Diterjemahkan oleh Gw
Ditulis oleh Ahmed Younis
Sumber ndak tahu !

0 comments:

Post a Comment