Ada pengalaman menarik yang im dapat di hari perdana ke bookfair, selain kita dikejutkan dengan berbagai penampakan asing tentang gedung-gedung permanen yang menjadi tenda besar pengungsian, secara tidak sengaja kemarin kami sempat bertemu dengan beberapa orang keren Mesir dan mungkin orang yang 'akan' keren di Jordan.
Nama penerbitnya adalah Dar an-Nur – Jordan, bertempat di hall 19, menyediakan banyak menu akidah. Salah satu menu yang pertama im incar adalah pembahasan-pembahasan tentang bid'ah, secara tak sengaja bola mata ini nyangkut di rak Dar an-Nur, judul bukunya Bid'ah fi Tahqiq ad-Daqiq, harganya lumayan berbanding dengan ketebalan bukunya, lumayan untuk standar buku-buku luar Mesir 30-an pond. Salah satu teman yang tau im sedang searching buku-buku bid'ah merekomendasikan Mausu'ah Yusufiyyah karangan ulama' Azhar di stand lain; di dalamnya juga memuat berbagai tradisi yang NU banget.
Masih di stand Dar an-Nur, lama-kelamaan ternyata banyak buku akidah yang menarik, khusunya linear dengan fakultas yang im ambil; Ushuludin. Ta'sis Taqdis, Syarh Taftazani ala Risalah Syamsiyah lil Katibi, Naqdul Maturidiyyah dll. Sampai akhirnya im dapat buku tentang Relativisme dalam Pemikiran Islam, an-Nisbiyyah, tema yang sedari dulu im pengen tahu, sekalipun pengetahuan tersebut sangat menyusahkan daya berpikirku yang masih belum upgrade. Langsung saja im tanya ke penjaga standnya, "Dzah bikam?" dia menjawab "Khomsata ashar wa hadza ana"sambil menjawab harga telunjuk dia mengarah ke sebuah nama yang terletak di cover bawah buku; Ali Mahmud Umry.
Beliau memang pengarang buku yang tadi im tanyakan, buku lainnya adalah Tafsir al-Quranul Adhim karangna Imam 'Iz bin Abdussalam,beliau menjadi salah satu pentahkik diantara 4 orang lainnya. Beliau menulis buku Relativism in Islamic Thought di Malaysia, ketika dia menghabiskan masa 3 tahun untuk belajar di sana. Im sempatkan ngobrol tentang alam akademis yang ia rasakan di perkuliahan Malaysia ternyata ia tidak puas, komentarnya tentangnya adalah "la yata'ammaq fil fikr, al kutub lissa dzu qiimah" bahkan untuk buku-buku Prof. al-Attas tanyaku "atta'lif sayyi'" entah komentar terakhir mengarah ke pemikiran pribadi beliau atau mengenai sistem pembelajaran yang ada di perkuliahannya.
Ketika im bertolak ke stand lain ternyata salah satu temen ngasih tau bahwa ada Syaikh Usamah Sayyid Azhari sedang jalan-jalan di hall yang sama, tak taunya beliau juga sedang mencari buku-buku yang ada di stand yang im datangin sebelumnya, tepat sedang mengambil buku yang sama dan berbicara dengan penulisnya. Sepertinya beliau sengaja datang ke bookfair di hari pertama, mungkin ingin mencari ketenangan berburu buku, tanpa diganggu oleh fans beliau :D). Langsung saja naluri sadar-camera temanku meminta izin beliau untuk mengambil photo bersama beliau, tanpa keberatan kami pun pasang gaya, tak lupa im panggil Ust. Ali Mahmud Umry untuk bersanding dengan Syaikh Usama, keduanya terlihat senang, apa lagi kami para kurcaci. Selesai photo Ust. Ali berpesan kalau bisa photo itu dikirim ke email beliau sembari menuliskannya di hpku, aku pun mengiyakan sembari membatin semoga wireless di asrama lancar-lancar saja.
waah.. berkesan banget itu ka. jadi mupeng :P
ReplyDeletebarakallah fiik :D