Ketiga. Ketika saya dicoba diamanahi menjadi ketua kantin
saya belajar bersama junior satu konsulat, entah dapat info dari siapa, tapi si
doi setelah kenalan dan tahu bahwa kita satu konsulat dia sering belajar bareng
di kappa (kantin pauq/kantin lantai dua). Hal aneh yang pertama kali saya
tangkap adalah gerakan-gerakan yang tidak lazim yang ia lakukan, tanpa ada
sebab yang jelas tiba-tiba ia melihat ke arah tertentu dan menggerak-gerakkan
tangannya seperti menghalau sesuatu. Awalnya saya kira bahwa anak itu idiot
atau autis. Setelah saya tanya biak-baik barulah ia bercerita bahwa ia anak
indigo.
Ternyata dia bisa melihat makhluk halus
(klaim sepihak), kadang saya iseng sambil belajar sambil nanya di sana ada apa,
ia pun mulai mendiskripsikan satu persatu, di atas pagar tangga ada wanita
berambut panjang sambil lidahnya melet panjang sekali, di dekat tiang ada jin
berambut pendek bla bla bla, mata sebelah kanan lebih besar dari kiri, kuping
panjang dll. Pernah kita belajar bersama di Walapa (warung lauk pauk), dia
bilang bahwa ada jin yang sedang duduk melihat kita, jin tersebut duduk di atas
kardus Alisan yang hanya 1 meter di belakangku, aku nyengir sambil menahan dag
dig dug sir. Dia pun melanjutkan absensi jin yang ada di stand/warung saya,
dimulai dari loket, rak makanan, dan yang paling ngeri adalah westafel, karena
memang tempat terakhir sangat kotor dan merupakan akses membuang sampah basah.
Setelah ruangan jualan maka ia pun mulai mendiskripsikan sosok yang tinggal di
kamar saya dan kawan-kawan saya, STOP. Sebelum terlambat, saya suruh dia untuk
tidak melanjutkan mengabsen sosok makhluk halus di kamarku, hihi … cemen.
‘Keajaiban’ yang ia klaim tidak hanya
melihat saja, tapi lebih dari itu, ia mengklaim bisa menghipnotis orang, ia
pernah bercerita pernah menghipnotis seoranga pengendara mobil hanya dengan
usapan tangan di pundak korban, hasilnya ia bisa meminta sesuka hatinya mau
pergi kemana.
Sesekali aku mulai mengajak diskusi tentang
alam jin, yang paling inti yang pernah saya tangkap adalah tentang perilaku
manusia yang tidak sengaja mengganggu jin. Contohnya, kita membuang air rebusan
mie yang masih panas ke dalam tempat sampah, ndilalahnya di tempat sampah ada
jin yang, entah sedang nyari makan atau sekedar nongkrong, secara tidak
langsung jin tersebut terkena air panas, jin pun marah dan menyerang manusia
dalam bentuk kesurupan atau lainnya. Oleh junior saya hal itu salah manusia.
Contoh lain adalah ketika kita mengemudi kendaraan di tengah malam, kita
melintasi sebuah jalan yang disinyalir tempat nongkrongnya para jin, kita
diminta klakson terlebih dahulu agar jin tersebut minggir, karena kalau terjadi
tabrakan maka lagi-lagi manusia yang disalahkan.
Pendapat seperti di atas bagi saya sangat
tidak adil, manusia diciptakan dengan dunianya, dengan keterbatasan panca
indranya, maka ketika kita ditakdirkan tidak bisa melihat jin maupun setan
seharusnya kita tidak disalahkan bila terjadi aksi-aksi yang merugikan jin dan
dedemits lainnya. Terlepas dari kita melakukan sesuatu baiknya diawali dengan
basmalah, tapi kalau kita dimintai pertanggungjawaban dari sesuatu yang bukan
pada kuasa kita, maka hal tersebut masuk ranah ushul fikih yang disebut ‘adamu
imkaniyyat taklif.
Hingga suatu ketika, junior saya curhat
tentang mimpi yang beberapa hari ini selalu menggelayuti malam-malamnya. Dia
bermimpi memasuki sebuah ruangan gelap berbentuk globe, di tengah kegelapan itu
dia mendengar suara yang menggaung “Siapa kamu? Mau apa kamu di sini”, sering
kali suara-suara tersebut terdengar keras dalam mimpinya, bising dan sangat mengganggu.
Untungnya, saat itu saya sudah punya Tafsir Ahlam - Ibnu Sirin, saya buka
beberapa lembar, saya lihat daftar isi, tapi tidak ada kronologi yang sama
persis tersebut dalam buku itu. Tetapi saya mencoba menggabungkan beberapa
komponen mimpinya dan saya cari sepotong demi sepotong dan akhirnya saya
mengambil kesimpulan; Bahwa selama ini sebenarnya kamu telah memasuki ‘wilayah’
yang tidak seharusnya kau masuki, kamu bisa melihat jin, menghardik mereka,
memanfaatkan kekuatan mereka untuk hal yang tidak baik dan lain sebagainya.
Sebenarnya mereka risih terhadap kemampuanmu melihat wujud mereka, bisa jadi
mereka inferior dengan wujud mereka yang sangat jelek dan jauh dari sempurna.
Pertanyaan-pertanyaan tentang siapa kamu, mau apa ke sini, sebenarnya pertanyaan
yang sekaligus menyatakan bahwa sebaiknya kamu keluar dari ‘wilayah’ mereka.
Keempat, yang keempat adalah kucing hitam, kucing hitam
termasuk artis beken dalam dunia mitologi Mesir maupun mitologi daerah lain.
Ketika itu saya mengendarai motor dari rumah menuju Sragen bersama teman saya
Sofyan. Sampai di Palur ke arah timur, kira-kira 400 meter dari pertigaan
palur, dengan tiba-tiba muncul kucing hitam menuju jalan lintasan saya,
sekalipun kecepatan saya menengah agak cepat, tapi nahas si kucing tidak bisa
saya hindari, suara bruk terdengar, tapi saya tidak lantas mematikan motor dan
tidak pula berhenti, seorang bapak dari arah belakang mengatakan “kucing mas”,
ya saya tahu.
Saya pun melanjutkan perjalanan. Ada
perasaan bersalah memang, terlepas dari mati atau hidupnya kucing yang saya
tabrak dengan Verza 150 cc, ketika ada hewan bernyawa yang saya tabrak timbul
perasaan kasihan, iba dan lain sebagainya, tapi tetap logika menuntun bahwa hla
yang seperti tadi terjadi tanpa kesengajaan sama sekali. Banyak orang bilang
kalau menabrak kucing hingga mati maka harus dikuburkan, kalau tidak akan mendapat
bahaya dll. Saya tidak terpancing untuk mengikuti hal tersebut. Berlaku lembah
lembut kepada hewan memang baik dan bahkan perlu, tapi kondisi dan prioritas
lainnya kadang juga harus dijaga.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Selalu
itu yang saya ucapkan setelah tabrakan, ketika melanjutkan perjalanan, di
tengah perjalanan, sampai akhirnya saya sampai di Sragen, mematikan motor dan
turun darinya, lafadz raj’iyyah masih saya baca. Dan, di saat itu juga
telepon saya berdering, Ust. Tarno meminta saya untuk menemaninya nyopir mobil
ke Wonogiri, mengantar Ustz. Ririn dan keluarga lantaran Ibunda beliau
meninggal dunia; inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Waktu meningal kira2
berdekatan dengan kejadian tabrakan kucing hitam di jalan Palur-Sragen tadi. Wallahu
a’lam.
0 comments:
Post a Comment